Thursday, May 2, 2019

Rindu akan Datangnya Ramadhan

Rindu akan Datangnya Ramadhan


 https://mbasic.facebook.com/rumaysho/photos/a.10150329475316213/10155190323126213/?type=3&eid=ARD2fgoeErDhn2leWOvSaNosJxSfgimZtFHD0yokC1nVr-IadHFTVw9WdapDO0E2iNtXaQ96qzwltWKD&__xts__[0]=68.ARCbVXmBIrJJnd5hPbht76zNp6iOSdGZsnVoJCcKF75EFTLzfCZcFodWcrm8dH2-Ed5a_S0dhpKtx1Y1UmHi_PKD6Fctnz5P5NDQb4OkXQxwUs7N1QpoiIXK8rJ-ieppkVDSWfHg9dMGTtT1FGqPiDqhR3Ypw2bUV9CcViCr7g4zF4FiHcxr5FUyuLZEC14UewvFEcbr2sc4QIMC8336XKX942BvcIq2lvN9ggCG5DEfDVdp-oT8GjwA_e3k1qEQ8zX8E19LU0lAO7IeOkOCYxsZIsXuF3a-Vil4XBvmFQxFUr7-k-FaNv8DUzZORJyaxLwJlJIPDlKDkRCpaiYh&__tn__=EEHH-R

Di antara perkataan ulama terdahulu yang menunjukkan kerinduan akan datangnya bulan Ramadhan adalah apa yang diungkapkan oleh Yahya bin Abi Katsir rahimahullah. Beliau mengatakan bahwa
salah satu do’a yang dipanjatkan para salaf adalah do’a berikut 
اللهم سلمني إلى رمضان وسلم لي رمضان وتسلمه مني متقبلا
“Ya Allah, pertemukan diriku dengan bulan Ramadhan, selamatkan Ramadhan untukku, dan terimalah seluruh amalku di bulan Ramadhan.”

Ya Allah, pertemukan kami dengan Ramadhan

Ada dua orang sahabat, saling bersaudara, salah seorang di antara mereka lebih bersemangat dibandingkan yang lain, dan akhirnya dia pun memperoleh syahid. Adapun sahabatnya, wafat setahun setelahnya. Thalhah radhiallahu ‘anhu bermimpi bahwa orang yang terakhir meninggal memiliki derajat yang lebih tinggi daripada yang pertama. Thalhah menginformasikan hal tersebut kepada sahabat yang lain dan mereka pun merasa heran.

Maka Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam pun bersabda, "Bukankah orang ini hidup setahun setelahnya?" mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Bukankah ia mendapatkan bulan Ramadan dan berpuasa? Ia juga telah mengerjakan shalat ini dan itu dengan beberapa sujud dalam setahun?" mereka menjawab, "Ya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali bersabda: "Sungguh, sangat jauh perbedaan antara keduanya (dalam kebajikan) bagaikan antara langit dan bumi."

Dari Sahl bin Sa’ad, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan”. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa?” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya.“ (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).
 

Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Al Fath menyebutkan, “Ar Rayyan adalah nama salah satu pintu di surga yang hanya dikhususkan untuk orang yang berpuasa memasukinya. Dari sisi lafazh dan makna ada kaitannya, karena kata ar rayyan adalah turunan dari kata ar riyy yang artinya bersesuaian dengan keadaan orang yang berpuasa. Orang yang berpuasa kelak akan memasuki pintu tersebut dan tidak pernah merasakan haus lagi.” (Fathul Bari, 4: 131).

Saudaraku, Hadits Bukhari, No : 3257 di atas menunjukkan balasan dari Allah sesuai dengan jenis amalan. Dan juga menandakan bahwa siapa saja yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka akan diganti dengan yang lebih baik. Karena orang yang berpuasa itu meninggalkan syahwat hubungan intim, makan dan minum semuanya karena Allah subhanahu wa ta’ala. Maka Dia akan menggantinya dengan yang lebih baik berupa surga Ar-Rayyan.